Thursday, August 7, 2008

Menyikapi Penghinaan terhadap Nabi Muhammad S.A.W

Sesungguhnya Orang-orang yang Menganiaya Allah dan Rasul-Nya pasti Dilaknat oleh Allah di Dunia dan Akhirat, dan Mereka telah Disediakan Siksa yang Menghinakan (Q.s. al-Ahzab [33]: 57)!

Setelah Dinas Intelijen Denmark mengklaim telah menggagalkan rencana pembunuhan terhadap pelukis karikatur yang menghina Nabi Muhammad saw. setelah itu, tanggal 13/2/2008, sebanyak 11 media massa Denmark yang berpengaruh, termasuk TV Denmark dan 3 koran Eropa telah mempublikasikan gambar-gambar penghinaan tersebut. Gambar-gambar yang dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan.

Meski akhirnya Kepala Dinas Intelijen Denmark membebaskan 3 orang yang dituduh merencanakan pembunuhan tersebut. Mereka adalah warga negara Denmark keturunan Tunisia dan Maroko. Hanya saja mereka tetap mempublikan gambar-gambar tersebut dengan alasan untuk melindungi kebebasan berekspresi, sekalipun gambar-gambar tersebut secara sengaja jelas ditujukan untuk menghina Nabi kita, Muhammad saw. serta kesucian dan perasaan kaum Muslim.

Tentu, gambar-gambar ini telah menuai kemarahan yang luar biasa dari kaum Muslim di seluruh dunia, kira-kira dua tahun lalu, ketika pertama kali gambar-gambar tersebut dipublikasikan. Namun, semuanya itu ternyata tidak menghalangi koran Norwegia untuk mempublikasikannya kembali. Koran Perancis, Frans Soir, juga telah melakukan kejahatan yang sama. Sekarang mereka mempublikasikannya kembali sebagai upaya untuk memprovokasi kemarahan kaum Muslim dan mendorong mereka untuk melakukan protes.

Gambar-gambar yang menghina Rasulullah saw. ini merupakan mata rantai dari penghinaan terhadap kesucian, syiar dan perasaan kaum Muslim; dan berlangsung terus-menerus sudah sejak lama.

Tahun 1989: di Barat telah dipublikasikan sebuah buku, the Satanic Verses, karya Salman Rusydi, yang menggambarkan al-Qur’an sebagai ayat-ayat Setan. Buku ini juga berisi serangan dan pelecehan terhadap isteri-isteri Nabi yang mulia. Ka’bah yang disucikan dan merupakan tempat pertama yang diletakkan untuk umat manusia itu, juga dilukiskan sebagai tempat mesum, na’udzubillah. Salman Rusydi pun hingga kini hidup dalam perlindungan pemerintah dan dinas keamanan Inggeris.

Tahun 1994: Orang Yahudi, Steven Spelberg juga telah memproduksi film dengan titel, True Lies. Film ini menggambarkan sebuah organisasi Islam, yang dipimpin oleh seorang Muslim, bernama Abdul Aziz. Organisasi tersebut bernama Jihad Crimson.

Tahun 1997: Seorang wanita Yahudi berkembangsaan Israel mempublikasikan 20 gambar yang menghina agama dan Nabi Islam. Di antaranya gambar babi yang kepalanya memakai kafiyeh ala Palestina, dengan bertuliskan, Muhammad, dalam dua bahasa, Arab dan Inggeris. Babi tersebut memegang pensil yang digunakan untuk menulis kitab, yaitu al-Qur’an.

Tahun 2004: Warga Belanda, Theo Van Cogh, mengeluarkan film yang menghina kedudukan Rasul yang agung. Film yang telah membuat marah kaum Muslim Belanda.

Selain itu, juga ada penghinaan-penghinaan lain dari beberapa kaum Muslim yang telah teracuni dengan pemikiran Sekular Liberal. Salah satunya, Iyan Harshe ‘Ali, wanita Somalia, mantan anggota Parlemen Belanda. Dia telah membuat film dokumenter —sebagaimana yang dia gambarkan— menggambarkan, bahwa Islam telah mengekang wanita. Di sana dia juga digambarkan sebuah adegan wanita nyaris telanjang, yang tengah berdoa kepada Allah, karena tindak kekerasan yang dialaminya. Film tersebut juga menggambarkan sejumlah wanita telanjang, dengan tato ayat-ayat al-Qur’an di tubuh mereka. Beberapa figur dan aksi seperti ini terus diadopsi, dan mewarnai kondisi negara-negara Barat.

Berkaitan dengan peristiwa ini, maka Hizbut Tahrir Indonesia, mengingatkan kaum Muslim terhadap hal-hal sebagai berikut:

  1. Bahwa, penerbitan kembali karikatur tersebut merupakan tindakan sengaja, dan itu tampak dari sikap mereka berikut ini:

Pertama, Islam jelas telah melarang menggambar Nabi saw. apalagi menghina beliau dalam bentuk karikatur. Meskipun begitu, koran Jeylland Posten mengatakan, bahwa kaum non-Muslim tidak harus menaati hukum syariah ini. Sebaliknya, koran tersebut justru hendak menyulut api kemarahan kaum Muslim; sejauh mana penghormatan mereka kepada Nabi mereka, dan sejauh mana keterikatan mereka kepada agama Islam mereka?
Kedua, Upaya penghinaan terhadap Nabi saw. tersebut telah dilakukan berkali-kali. Respons kaum Muslim terhadap aksi tersebut sudah sangat jelas, yaitu perlawanan, penolakan dan mengutuk dengan keras. Namun, koran tersebut tetap saja mengarahkan berbagai penghinaan kepada Nabi saw. termasuk mempublikasikan gambar-gambar karikatur yang melahirkan protes di seluruh dunia dua tahun lalu.
Ketiga, Pemerintah Denmark sengaja diam terhadap penghinaan ini. Bahkan, mendukungnya dengan alasan kebebasan.
Keempat, Kesengajaan ini juga berkembang di tengah masyarakat Denmark. Buktinya, salah satu survei membuktikan bahwa 79% rakyat Denmark berpendapat, bahwa Menteri Ramson tidak perlu meminta maaf kepada kaum Muslim; 62% dari mereka menyatakan, bahwa koran Jeylland Posten tidak perlu meminta maaf kepada kaum Muslim.

  1. Mereka mengklaim, bahwa publikasi gambar-gambar karikatur tersebut merupakan bentuk komitmen mereka terhadap kebebasan berekspresi. Namun kenyataannya, bukan hanya kebebasan berekspresi saja, tetapi juga kebebasan menyerang, mencela dan menghina kaum Muslim, Islam dan Nabi Islam, Muhammad saw. Pertanyaannya, apakah mereka berani mengusik kasus pembersihan etnis Yahudi (Holocaust) yang selalu diekspos oleh orang-orang Yahudi? Isu HAM juga telah kehilangan substansinya, ketika isu tersebut diberlakukakn untuk kepentingan satu kelompok untuk melawan kelompok lain (kaum Muslim). Tatkala wanita Muslimah di Perancis dilarang memakai jilbab, di mana kebebasan yang selalu mereka dengung-dengungkan itu? Demikian pula ketika kaum Muslim mulai menyerukan diterapkannya syariat Islam sebagai alternatif Kapitalisme yang terbukti bobrok, mereka dituduh keras dan ekstrim, atau fundamentalis dan teroris? Kaum Muslim juga tidak berhak memilih sistem kehidupan untuk negeri mereka sendiri?
  2. Upaya-upaya menghina Islam dan Nabi saw. dengan gambar-gambar karikatur ini sesungguhnya tidak terlepas dari apa yang disebut War on Terrorism, yang dipimpin oleh Amerika, Eropa dan sekutunya. Buktinya gambar-gambar karikatur tersebut menggambarkan Muhammad saw. sebagai pemilik dan orang yang meledakkan bom. Seolah-olah mereka hendak menyatakan, bahwa umat Islam adalah umat yang lahir dari seorang teroris, sehingga harus diperangi.

Berkaitan dengan itu, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan sebagai berikut:

  1. Hukum syariah yang wajib diterapkan dalam Khilafah Islam adalah mengharamkan kaum Muslim untuk mencela atau mencaci Rasulullah saw. juga merendahkan dan menghina pribadi beliau yang mulia. Jika pelakunya seorang Muslim, dan merupakan warga negara Islam, maka wajib dijatuhi hukuman mati, dan taubatnya tidak akan diterima. Inilah pendapat Imam as-Syaukani, as-Syafii dan Ahmad bin Hanbal —rahimahuma-Llah. Namun, jika orang yang menyerang Rasulullah tersebut adalah orang Kafir Dzimmi, dan hidup di dalam negara Islam, maka dia juga wajib dibunuh. Kecuali, jika dia bertaubat dan memeluk akidah Islam.

Dari Amirul Mukminin, ‘Ali bin Abi Thalib —radhiya-Llah ‘anhu, berkata:

أن يهودية كانت تشتم النبي r وتقع فيه فخنقها رجل حتى ماتت فأبطل رسول اللّه r ذمتها

Ada seorang wanita Yahudi yang menghina Nabi saw. Dia akhirnya ditikam oleh seorang lelaki hingga mati. Rasulullah saw. kemudina membatalkan jaminan keamanan wanita tersebut.” (Hr. Abu Dawud).

Dari Ibn ‘Abbas —radhiya-Llah ‘anhu berkata:

“Ada seorang lelaki buta, yang mempunyai budak Ummu Walad. Wanita tersebut selalu mencaci Nabi saw. Dia pun melarangnya, namun wanita itu tidak berhenti. Dia juga mencegahnya, namun wanita itu tetap tidak bergeming. Pada suatu malam, wanita itu menghina Nabi saw., maka lelaki tadi mengambil kapak, dan mengayunkan ke perut wanita itu hingga robek, hingga wanita itu terbunuh. Tatkala tiba waktu pagi, dia mengemukakan kasus tersebut kepada Nabi, beliau pun mengumpulkan orang-orang seraya bersabda, “Allah telah memuji seorang lelaki yang tidak melakukan selain apa yang menjadi hakku kepadanya.” Orang buta itu pun berdiri, membelah kerumunan orang, sembari merayap dia berjalan hingga duduk di depan Nabi. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, akulah orangnya. Dia telah menghinamu, dan aku pun telah melarangnya, tetapi dia tidak menghiraukan. Aku mencegahnya, dia pun tidak bergeming. Dari wanita itu, aku dikarunia dua anak lelaki seperti permata, dia pun sangat menyayangiku. Namun, tadi malam ketika dia mulai menghinamu, aku pun mengambil kapak dan kuayunkan ke perutnya hingga robek…

  1. Hizbut Tahrir menyerukan kepada seluruh kaum Muslim untuk saling bahu-membahu untuk membela kesucian Nabi saw. Hizbut Tahrir juga mengecam dengan keras semua pihak yang menghina Rasulullah saw. Gairah untuk membela Rasulullah saw. juga tidak hanya sebatas marah, tetapi hendaknya kaum Muslim berpegang teguh pada sunah beliau, dan membela risalah yang beliau bawa.
  2. Hizbut Tahrir menyerukan kepada seluruh kaum Muslim agar berjuang secara sungguh-sungguh untuk menegakkan Khilafah Islam. Karena hanya Khilafahlah yang mempunyai kemampuan untuk menghentikan semua serangan dan penghinaan. Khilafah jugalah yang mempunyai kemampuan untuk mempertahankan hukum-hukum Islam, dan melindungi umat Islam, khususnya kesucian Nabi saw. Inilah yang pernah dilakukan oleh Khalifah ‘Abdul Hamid II terhadap Perancis dan Inggeris, ketika keduanya hendak mementaskan drama Voltaire yang menghina Rasul Islam, dengan mengancam akan mengumumkan jihad melawan Inggris. Sesuatu yang membuat Inggeris urung melakukan kejahatannya dengan mementaskan drama tersebut.
  3. Wahai kaum Muslim, Anda semuanya adalah umat terbaik, yang dilahirkan untuk seluruh umat manusia. Maka, ambillah tindakan dengan prinsip seperti ini. Embanlah hidayah dan cahaya Islam untuk membebaskan para pencela yang telah tersesat itu dari kegelapan hingga mendapatkan cahaya Islam.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

No comments: